Halaman Utama

  

Friday, September 21, 2007

Sultan Hasanuddin Vs Monopoli perdagangan

Iseng karena nulis Braveheart cari referensi tentang para pahlawan, ada yang menarik perhatian saya tentang perjuangan Sultan Hasanuddin, dibawah ini sinopsis singkat tentang pahlawan nasional kita.

Nama aslinya adalah Muhammad Bakir atau I Mallambosi yang dikenal dengan nama Sultan Hasanuddin. Pada masa pemerintahan ayahnya, Belanda telah mendirikan beberapa kantor perdagangan di kepulauan Maluku dan memonopoli perdagangan rempah-rempah didaerah tersebut, Hal ini merupakan ancaman bagi kerajaan Gowa. Setelah Sultan Hasanuddin naik tahta ia menggabungkan beberapa kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk bersama-sama melawan Belanda.

Lalu ditahun 1660, 1666 dan 1667 meletuslah perang antara Gowa dan Belanda, dalam peperangan ini Belanda dibantu oleh kerajaan-kerajaan yang dapat dipengaruhi. Dan selalu diakhiri dengan perdamaian yang selalu berat sebelah dan merugikan. Tanggal 24 Juni 1668 Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan ia tetap tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Sultan Hasanuddin meninggal dunia tanggal 12 Juni 1670 karena keberaniannya, Belanda menamakan ia si "Ayam Jantan dari Timur".

Ada hal yang menarik dalam perjuangan beliau, yaitu berjuang melawan monopoli yang selalu merugikan rakyatnya (kerajaan Gowa di makasar, yg sekarang bagian dari negara kita).

Lalu pertanyaannya apakah praktek monopoli yang terjadi 4 abad tersebut sudah tidak terjadi lagi sekarang? bagaimana dengan tambang emas freeport, exxon mobil di cepu, UU migas, UU SDA, UU ketenaga kerjaan yg merugikan para buruh (yg notabenenya rakyat indonesia).

Kalau praktek monopoli itu masih ada. Mungkin permasalahannya kalau dulu rakyat Gowa mempunyai pemimpin Sultan Hasanuddin yg selalu memikirkan rakyatnya, dan sekarang kita kurang beruntung, kalau bisa di analogikan kita sedang di pimpin oleh kerajaan yg telah di pengaruhi oleh belanda :( dan permasalahan yg lebih parah lagi mungkin kita sedang membantu belanda (pihak asing) untuk memerangi orang-orang yg seperti sultan hasanuddin.

Walah :(

 

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

z suka gaya loe...
iya seandainya masih ada pemimpin seperti beliau yang berani dan mementingkan kepentingan orang banyak pasti kita bisa lebih maju

September 18, 2010 at 3:41 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home